Setelah muntaber berlalu.....
Dua hari terakhir terserang muntaber, aduh lemes pisan. Terpaksa hari senen tidak masuk kerja karena urusan pulang pergi ke wc ga bisa ditunda tiap 15-30 menit sekali, mana ngocornya atas bawah. Jadi acara isi ulang dengan minum air sebanyak-banyaknya berjalan sambil menahan kram di perut, mual di ulu hati, jantung deg-degan (naon deuih?).
Syukurlah hari ini mendingan, pagi hari diawali lagi dengan rutinitas bersama sanne. Acara sarapan dihiasi dengan "tampolan pertama" sanne pada pot tanaman depan jendela belakang meja makan, yang daunnya menjuntai ke bawah dan bisa diraih sanne dari kursi makannya. Secepat kilat digusurlah itu tanaman dan tumpah ruahlah isinya, tanah, pot pecah, dll. "O nee... Sanne dat mag niet, niet doen !!" (Aih.. Sanne ga boleh, jangan !!). Ternyata dia bergerak lebih cepat dari yang kukira. Dengan muka bersalah dia menatap dan terdengar pelan "maamma.. taaah" ntah apa maksudnya. Ketika saya beberes di lantai membersihkan kotoran tadi, dia belai rambut emaknya sambil terus ngoceh "mamma... mamma..." beberapa kali. Ah... kau !!
Puas bermain setelah makan terus tidur pagi sampe jam 11.30
Jam 12.00 an sanne makan siang dan minum, kemudian saya gusur dia diajak jalan ke luar sekalian mau cari maillot (kaos kaki panjang) yang warnanya cocok dengan rok yang dibeli tempo hari di IJsselstein, ternyata tidak ada saudara-saudara, adanya hanya pink, abu-abu, brokenwhite. Setelah ngiyer ke seluruh toko bayi tidak berhasil, menyerah akhirnya beli warna brokenwhite karena blouse pasangan rok yang dibeli brokenwhite. Tadinya mau sewarna dengan roknya, apa boleh bunat kalo ga ada mah ya...saya ga akan jalan ke Amsterdam hanya untuk cari kaos kaki.
Setengah gempor jalan lagi ke supermarket Albert Heijn beli bumbu pasta & buah plum kesukaan sanne, beres transaksi jalan lagi ke supermarket C1000 (dari ujung-ke ujung lho ini saudara-saudara, halah ribet amat siapa suruh !). Tunggu dulu.... ini karena dari C1000 kita dapet stiker discount buat tablet cuci dishwasher, dan stiker discount lainnya yang bisa ditempel di produk yang kita mau. Dasar mau ngirit, satu stiker ditempel di majalah, pas mau bayar si kasirnya bilang "mbak, ga aci" kalo majalah mah, mesti produk di luar majalah, buku, kartu dkk. mau dicabut lagi ga bisa itu daya rekatnya audzubillah, ntar malah sobek.
Setelah kereta dorong sanne penuh pulanglah kita nyusur trotoar, tadinya mikir mau naek trem 2 halte ini, tapi tetep dari halte mesti jalan puter balik ke rumah, mending jalan ngirit sambil melangsingkan badan.
Di jalan sanne tidur lagi sampe rumah. Begitu masuk rumah keukeuh wae tidur malah sampe ngorok, ckckck.... akhirnya dibiarin aja tidur di keretanya dia , diparkir di ruang tengah. Setelah beberes belanjaan, duduklah sambil baca majalah yang gagal discount itu. Belum nyampe 5 menit leyehan di kursi, ada orang toktok di jendela, aduuuh... si mevrouw(ibu) Joke dateng (lagi). Karena tahu betapa menggelegarnya suara beliau kalo bertamu, begitu buka pintu saya langsung bilang "sanne lagi tidur pelan-pelan ya". Dia bilang "Yaaa.. tentu saja, biarkan dia tidur" ***tentu saja dengan suaranya yang kenceng bin keras***.
Setelah dipersilahkan duduk, pelan-pelan kereta sanne tak dorong ke gang menuju tangga ke atas, halah mana sempit lagi, terus pintunya ditutup rapat, biar suara si mevrouw meskipun menggelegar, bisa rada-rada terhalangi pintu sedikit dan sanne bisa tetep tidur.
Percakapan seputar basa-basi diselingi minum kopi dan makan kue lapis legit yang tak iris tipis-tipis kiriman kk tercintah dari bandung (mahal lho bu, ga akan saya iris tebel-tebel), berlangsung selama 2 jam pemirsa, sampe saya sudah heuay-heuay (nguap) mendengarkan ceritanya seputar cucunya, ibu & mertuanya yang sudah pikun (around 90th), keponakan, dll.dll.sampe konsentrasi saya sempet hilang saking berputer-puternya.
FYI, ibu Joke ini usianya seusiaan mertua dah...n dia tahu kalo saya hari selasa rabu tidak kerja, jadi selalu diincar hehehe...
Tapi ya sebagai tetangga yang saling membutuhkan, si mevrouw ini suka dititipi si Alegi kalo kita pergi-pergi, nyirem tanaman, ngambilin surat dll. dan sebaliknya, saya berusaha sekuat tenaga berkonsentrasi dengan percakapan yang sedang berlangsung.
Begitu dia mau pulang saya bahagia sekali, karena sanne sudah waktunya bangun dan saya kudu masak juga atuh sudah sore yeuh... meskipun matahari sekarang masih moncorong (bersinar) sampe jam 19.00. aktivitas mah tetep berlanjut seperti biasa.
Walhasil yang tadinya mau istirohat sebentar aja, ga kesampean.
<< Home