Murung & Burung
Ntah kenapa beberapa hari ke belakang moodku jelek sekali. Bawaannya selalu mau marah, bahkan dengan hal-hal sepele bisa bikin kepalaku mendidih. Dodol memang tapi itulah kenyataannya. Bawaaannya murung, winter blues ? hehehe... nge-sok loe ! Hidup di endonesya juga berpanas-panas selama 29 tahun gak masalah tuh, gak kena dehidrasi.
Dua hari ke belakang ketika sedang enak-enak tiduran sambil nonton tepe sehabis makan malem, lama-lama tertidur. Sayup-sayup kudengar suara tissue yang ditarik-tarik, terdengar bagaikan petir di telingaku, karena si hubby sedang "sibuk" di wc gang depan. Teriakanku untuk menghentikan dia dengan keberisikannya tidak terdengar oleh dia, mungkin karena suara gemuruh ventilator di wc.
Selesai dengan hajatnya dia balik ke ruang tengah, dan mulai lagi dia gabruk-gabruk beresin kertas kerjaan, tutup laptop, yang lagi-lagi bagaikan suara bantingan pintu di telingaku, membuatku langsung berdiri tegak, lempar selimut, ambil kunci, cek pintu belakang dan pintu depan, langsung naik ke atas tanpa basa-basi lagi dengan dia. Itulah untungnya dia punya istri sepertiku, selalu cek kunci depan belakang dalam sitauasi apapun, apalagi setelah rumah kita disatroni maling 1,5 tahun yang lalu.
Sampe di kamar tidur, setelah sikat gigi coba lagi melanjutkan aktvitas tidur, but no... mata melek terus sampe jam 01.30, leeuuuk.... !! Kedengar dia masih tak-tik- tak- tik di kamar belajar ck..ck..ck gak bosen apa ? Lalu kudengar langkahnya menuju kamar tidur. Kupaksa mataku untuk tidur lagi.
Pagi-pagi dia tanya "Hon, are you having your period ?" Kujawab, "No, why ?" Terus dia jawab, "O... nothing, selamat bekerja en sampe nanti malem ya". Malamnya kutanya dia kenapa nanya urusan "dalam negeri" ku, ternyata dia bilang itu sympton yang terjadi rutin selama 6 tahun dia menikahiku, kalo aku lagi sibuk dengan urusan "dalam negeri". Nggak nyadar... sorry mas!!
Ada lagi cerita lain yang menyibukkanku 2 minggu ke belakang, aku sudah beli kacang-kacang dan vetbal buat burung-burung yang mo mampir di taman belakang rumahku. Tapi itu burung gak mampir-mapir, siapa yang gak kesel ? Sudah cape-cape kugantung di pohon apel. Ato mungkin mereka kedinginan dan males dateng ?
Pagi ini ketika sedang cek email dan baca koran di internet, kudengar cericit burung di belakang. Hey.... satu burung hinggap di pohon apel dan berusaha makan kacang. Terus dia terbang...... beberapa menit kemudian dia dateng dan dengan 3 temannya. Wah... senangnya. Aku yakin si Aelgi yang sedang tidur di bawah denger juga suara burung. Tapi dia juga males untuk mengejar-ngejar burung dan memilih tidur. Ya... mau apa lagi, makanan tersedia, susu selalu penuh, air minum juga cukup. Soalnya kalo dia lagi gelo pasti ribut, dan sibuk naik-naik ke meja di teras belakang dan berusaha manjat pohon apel buat dapetin burung.
Hhh... dingin juga hari ini, dan masih ada satu lagi kewajiban sosial yang musti dlakukan hari ini, ulang tahun ipar en ponakan, helemaal naar het oosten van het land !
<< Home